Hingga hari ke tujuh pasca musibah gempa bumi di Jawa Barat jumlah bantuan yang mengalir kepada korban senilai Rp 2.8 miliar. Jumlah ini hampir seluruhnya disalurkan dalam bentuk barang dan pengobatan. Terutama pengobatan dan kebutuhan bagi korban yang ada di tenda-tenda pengungsi seperti tikar, selimut, sarung, pakaian bayi, makanan untuk berbuka dan sahur, sabun cuci, sabun mandi, susu formula anak-anak dan sebagainya. Sementara jumlah penerima manfaat dari dana tersebut sekitar 13.723 jiwa dari korban yang tersebar di enam kabupaten di Jawa Barat.
Dari data yang dihimpun Synergy Center FOZ, keseluruhan dana itu dihimpun dari donatur baik dalam bentuk uang maupun barang. Donatur dalam bentuk uang jumlahnya sekitar 800 juta sementara bantuan dari donatur dalam bentuk barang senilai 2 miliar rupiah. Jumlah ini akan terus bertambah dalam beberapa hari ke depan. Sebab sampai saat ini, sebagian besar organisasi yang tergabung dalam Synergy Center masih konsentrasi pada tanggap darurat. Sebab dari pemantauan synergy center, masih banyak korban yang belum terjangkau bantuan. Terutama mereka yang ada di daerah terpencil, seperti di pegunungan dan kondisinya berpencar.
Uniknya bencana di Jawa Barat ini, menurut Herman Susilo, membuat organisasi yang bergabung di Synergy Center untuk memperpanjang masa tanggap darurat. “Karakter gempa di Jawa Barat berbeda dengan di tempat lain, seperti Jogja dan Aceh. Hingga sebagian besar organisasi tidak buru-buru memasuki masa recovery,” ujar Ilo panggilan akrab Herman Susilo Wakil penanggung jawab Synergy Center FOZ.
Semula diperkirakan masa tanggap darurat hanya satu pekan, namun melihat kenyataan yang ada dilapangan dan kebutuhan korban, akhirnya masa tanggap darurat diperpanjang. Menurut Direktur Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, masa tanggap darurat bagi lembaganya diperkirakan satu bulan. “ACT menjadwalkan sebulan masa tanggap darurat. Ini karena melihat karakter bencana yang tidak terlokalisir,” ujar Ahyudin yang sudah sampai di lokasi bencana selang dua jam pasca gempa.
Sementara Forum Zakat berencana memulai masa recovery setelah idul fitri. Sebab ada beberapa wilayah yang sudah membutuhkan hal itu. Terutama sarana pendidikan. Namun tergantung hasil kesepakatan pimpinan lembaga dan CEO pada Rabu, tanggal 16 September di Jakarta. “Insya Allah kita akan mengadakan pertemuan CEO Rabu pekan depan (16/9),red,” ujar Teten Kustiawan Sekjend FOZ saat dikonfirmasi mengenai rencana pertemuan tersebut. na
Tidak ada komentar:
Posting Komentar