-->

FOZ adalah Asosiasi Organisasi Pengelola Zakat Indonesia berfungsi sebagai wadah berhimpunnya BAZ dan LAZ di Indonesia. berdiri pada hari Jumuat Tanggal 19 Sep 1997
Hadiri dan Ramaikan World Zakat Forum Days 2010 di Yogyakarta 28th September - 2nd Oktober klik di sini

Kamis, 08 Januari 2009

Jangan Bubarkan Lembaga Amil Zakat


drh. hamy Wahjunianto,MM

Ketua Umum Forum Zakat

Tepat sepekan pembantaian warga Jalur Gaza oleh negara teroris Israel berlangsung, saya dapat short message services dari donatur salah satu Lembaga Amil zakat Nasional yang pernah saya pimpin. “Assalamu ‘alaikum. Ustadz, Muslim Gaza dibantai Zionis. Lembaga yang ustadz pimpin buka program donasi untuk Gaza apa tidak ?” , begitu isi short message services dari donatur yang belum mengetahui kalau sejak 1 Maret 2008 saya sudah tidak lagi memimpin Lembaga Amil Zakat Nasional tersebut.


Sesaat setelah membaca short message services tersebut, saya teringat dengan apa yang terjadi di setiap musibah, baik bencana alam ataupun bencana kemanusiaan di Nusantara tercinta. Ada tiga komunitas yang selalu terdepan memberikan bantuan kepada korban bencana tersebut. Tiga komunitas itu adalah Tentara Nasional Indonesia (TNI), Tim SAR, dan para Amil zakat ! Saat para pejabat daerah maupun pusat masih terlelap, tiga komunitas itu sudah berada di garis terdepan daerah bencana. Ketika para wakil rakyat sedang rapat dan melakukan kunjungan kerja, tiga komunitas itu sudah mengobati wong cilik yang menjadi korban bencana.


Adapun waktu terjadi bencana kemanusiaan di negara lain, dari ketiga komunitas itu hanya para Amil Zakat yang membantu para korban bencana pada hari-hari pertama terjadinya musibah. Dan yang sangat indah adalah sering para amil zakat itu membantu korban yang tidak seiman dengan mereka. Gerak indah para amil zakat di daerah bencana itu sulit dicari tandingannya. Gerak indah itu bermula dari iman mereka kepada Dzat Yang Maha Indah. Iman seperti itu melahirkan cinta yang tak bertepi kepada sesamanya, sekalipun berbeda suku, bangsa, dan agama.

Hanya sepekan setelah tragedi kemanusiaan di jalur Gaza, para amil zakat bersama dengan para relawan kemanusiaan dari MER-C dan Bulan Sabit Merah Indonesia sudah berada di Rafah, perbatasan antara Mesir dan Palestina dengan membawa obat-obatan, pakaian, makanan dan uang dua milyar rupiah untuk warga Palestina yang menjadi korban kebiadaban negara teroris Israel. Sungguh, tak ada yang dapat menjelaskan motif mereka mengalirkan gelombang indah itu kecuali satu kata, yaitu : cinta. Cinta mereka kepada Tuhannyalah yang membuat mereka tak pernah letih memendarkan cahaya cinta untuk sesama.

Saya yakin sebagaimana saya, para amil zakat itu hanya berusaha sesempurna mungkin untuk menjadi jembatan cinta yang mengalirkan cinta para aghniya’ kepada para dhuafa’. Karena itulah akan jauh lebih indah kalau pemerintah dalam hal ini Departemen Agama memfasilitasi gerak indah para amil zakat itu agar gerak itu semakin banyak manfaatnya bagi dhuafa’. Sudah seharusnya Departemen Agama, Departemen Sosial, bahkan Departemen Pendidikan nasional memberi apresiasi kepada komunitas indah ini. Komunitas para Amil Zakat ini telah banyak mengerjakan yang sebenarnya menjadi tugas pemerintah. Walaupun saya yakin komunitas luar biasa ini tidak biasa membayangkan mendapat medali penghargaan dari siapapun termasuk dari pemerintah.

Dengan dalih apapun, sangatlah tidak elok kalau pemerintah kemudian membatasi gerak indah komunitas ini. Dengan alasan apapun, sangatlah tidak indah kalau pemerintah membuat Undang-Undang Zakat yang menafikan eksistensi komunitas ini. Seharusnya Undang-Undang Zakat baru yang akan disahkan mampu memperindah gerak komunitas ini. Mestinya Undang-Undang Zakat yang akan disahkan itu memberi ruang yang luas bagi komunitas ini untuk memendarkan lebih banyak lagi cahaya cinta untuk rakyat jelata. Karena sungguh rakyat jelata itu sangat membutuhkan gerak indah komunitas ini.

Gerak indah itu bersumber dari iman yang menghiasi lubuk jiwa yang tersuci. Gerak indah menyentuh rakyat jelata tiap hari, bukan tiap lima tahun sekali menjelang pemilu. Komunitas ini selalu ada untuk sesama. Setiap masyarakat membutuhkan bantuan, komunitas ini melayani mereka sepenuh hati. Komunitas ini lahir dari rahim masyarakat, hidup bersama dengan masyarakat, dan bekerja tanpa mengenal lelah untuk membantu kesulitan yang dihadapi masyarakat. Mereka tak bisa dipisahkan dari masyarakat. Karena itu jangan pernah membuat dan mengesahkan Undang-Undang yang akan memisahkan komunitas ini dengan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar