-->

FOZ adalah Asosiasi Organisasi Pengelola Zakat Indonesia berfungsi sebagai wadah berhimpunnya BAZ dan LAZ di Indonesia. berdiri pada hari Jumuat Tanggal 19 Sep 1997
Hadiri dan Ramaikan World Zakat Forum Days 2010 di Yogyakarta 28th September - 2nd Oktober klik di sini

Rabu, 07 Januari 2009

PENGEMBANGAN EKSEKUTIF ZAKAT INTERNASIONAL

Mochamad Surjani
KEGIATAN SEMINAR
PENGEMBANGAN EKSEKUTIF ZAKAT INTERNASIONAL
DESEMBER 2008
DI BANGI, SELANGOR DARUL EHSAN, MALAYSIA

1.Pendahuluan
Seminar yang betajuk International Zakat Excecutive Development Program yang dilaksanakan di Bangi- Slangor -Malaysia ,dari tgl. 15 -26 Desember 2008 ini merupakan program strategis untuk mengawali program pengembangan para pengelola zakat bertaraf internasional, meskipun dalam tahap awal dari 24 negara yang diundang , yang hadir baru 6 negara ,antara lain Indonesia, Brunai, Saudi Arabia, Oman, Nigeria dan dari negeri-negeri di Malaysia.
Kegiatan ini dilaksanakan di tempat Institut Latihan Islam Malaysia (ILIM-Islamic Training Islam of Malayasia) Selangor Darul Ehsan , Malaysia . Pelaksanaan seminar ini disponsori oleh JAWHAR (Department of Awqaf,Zakat dan Hajj), IDB (Islamic Development Bank), dan Economic Planning Unit (EPU) Jabatan Perdana Menteri Malaysia, dan dilaksanakan oleh ILIM-JAKIM, IKaZ-(Kajian Zakat Institut of Malaysia) UiTM, PPZ-MAIWM (Zakat Collection Centre- Federal Territory Islamic Relegious Council) dan LZS-MAIS ( Selangor Zakat Board-Selangor Islamic Relegious Council ).

Tujuan seminar internasional ini antara :
1) Membahas perihal konsep, teori dan filosofi perspektif fiqh zakat dan sejarahnya.
2) Membahas tentang peningkatkan ketrampilan dalam system manajemen zakat
3) Membahas peran penting potensi zakat antarbangsa sejalan dengan kemajuan global
4) Membahas arti dan peran penting implementasi IT pada pengelolaan zakat
5) Membahas strategi dan peran marketing dalam mengembangakan institusi zakat
6) Pertukaran informasi dan pengalaman dalam pengelolaan perzakatan antarabangsa diantara partisipan peserta seminar internasional dan lewat site visit di negeri jiran.


2. Pokok bahasan Selama Seminar
Pembahasan dan tukar menukar informasi, pengalaman perzakatan disamping didapatkan pada acara bahasan dan group dinamika , juga didapatkan saat pertemuan rehat, atau makan pagi, makan siang , ataupun makan malam bahkan yang lebih efektif ketika diadakan kunjungan, ke tempat-tempat obyek untuk kajian zakat seperti di Shah Alam, di Putrajaya, di Kuala lumpur maupun di Malaka.
Pokok bahasan selama mengikuti program IZED adalah sebagai berikut :
a. Pertemuan awal perihal seminar internasional
• Pengarah menyadari bahwa seminar ini bukan menggurui tapi lebih sekedar pertukaran informasi dan mencari topic pembahasan guna memulai mengumpulkan asset pengetahuan dan pengalaman dalam implementasi zakat antarabangsa
• Di akhir seminar pengarah meminta agar pada country paper menjelaskan seperti laporan ilmiah, ada abstrak, aspek umum tentang Negara partisipan, seperti penduduk, pendapatan, luas daerah, kondisi umat islam, dll.serta memberikan berbagai pengalaman maupun sejarah perzakatan di setiap Negara. Tentang pungutan, pengelolaan keuangan, distribusi serta berbagai fatwa ulama atau mufti Negara yang bersangkutan
• Dari Indonesia akhirnya menyiapkan paper country yang berjudul Managing Zakat in Indonesia (terlampir)
B. Peran konsep, teori dan pilosofi per-spektif sejarah dan fiqh zakat
• Membahas konsep dan teori zakat, pengertian serta prinsip zakat, pengertian obligasi zakat, arti penting dan keadilan pada ajaran zakat
• Pengertian interpretasi asnaf zakat serta penjelasan tipe subyek dan obyek zakat
• Menemukan peran penting zakat sebagai pilar Islam yang berkaitan langsung dengan keadilan dan kesejahteraan bagi kelompok dhuafa ( fakir miskin) serta asnaf yang lain
• Menemukenali arti penting zakat dari segi perspektif keberagamaan, ekonomi dan social serta mendiskusikan peran zakat dalam pengembangan dan untuk kemaslahatan ummah serta praktek dan kinerja pembayaran serta distribusi zakat
• Mengenal sejarah dan fiqh zakat, pengembangan zakat, status zakat dalam Islam serta mengetahui metodologi dalam memutuskan sumberzakat yang layak zakat (zaktable)
C. Peningkatkan ketrampilan dalam system pengelolaan zakat
 Membahas konsep , pengertian ,tipe dan karakteristik kesejahteraan dalam Islam serta signifikansi pengelolaan kesejahteraan dalam ajaran Islam, memahami kemiskinan di negeri muslim serta meningkatkan manajemen zakat baik pungutan, distribusi maupun pendaygunaan produktif bagi sosio ekonomi ummah
 .Membuat formulasi pengelolaan kesejahteraan dalam institusi financial islami serta paktek pengelolaan kesejahteraan melalui berbagai institusi perzakatan, menemukenali konsep dan prinsip zakat dalam tradisi Islam, peran penting pungutan dan distribusi zakat bagi pengembangan dan fungsi baitul maal.
• Menemukenali kemampuan serta karakteristik profesionalisme dalam manajemen zakat, problematic pengorganisasian zakat serta pengembangan strategic institusi dan pembelajaran organisasi zakat, konsep unggulan dalam amil zakat, kondisi , karakteristik , tantangan serta praktek kinerja unggul amil zakat
D. Peran penting berbagai potensi zakat antarbangsa sejalan dengan kemajuan global
• Pengertian dan peran penting riset dan bidang perzakatan, identifikasi skope dan focus riset zakat, pengertian dan langkah implementasi riset zakat serta kebijakan implementasi serta pengukuran peningkatan efisiensi bidang operasional perzakatan
• Membahas kerangka kesejahteraan, komersial dalam ekonomi islam menuju accounting for zakat serta pendayagunaan untuk kemaslahatan ummat
• Membahas peran penting perundangan serta fatwa tiap Negara yang dapat dijadikan landasan bagi implementasi dan standarisasi pengelolaan pelaksanaan zakat .
• Membahas konsepsi dan prinsip tata kelola institusi zakat (Corporate Governance in zakat institution) , serta karakteristik tata kelola yang baik, pernyataan tatakelola serta praktek tatakelola yang baik bagi manajemen zakat
E. Peran penting implementasi IT pada pengelolaan zakat
• Membahas peran penting implementasi teknologi informasi dalam mengelola Zakat ; identifikasi keuntungan dan kerugian menggunakan IT
• Pengertian bagaimana institusi zakat dapat menangani efektifitas institusi dalam menggunakan IT, baik dalam proses segmentasi, targeting dan memposisikan intitusi zakat dalam bidang marketing serta penciptaan identitas serta pencitraan yang baik dalam perzakatan.
F. Membahas strategi dan peran marketing dalam mengembangakan institusi zakat
• Membahas konsep dan prinsip serta peran penting marketing dalam posisioning zakat
• Praktik komunikasi marketing dalam perzakatan
 Pertukaran pengalaman dalam praktek marketing perzakatan

G. Pertukaran informasi dan pengalaman dalam pengelolaan perzakatan antarabangsa diantara
• Penjelasan peran, fungsi dan struktur serta program kerja dari IZO ( Internatonal Zakat Organization)
• Mengenal departemen wakaf, zakat dan Haji (JAWHAR) Jabatan Perdana menteri , Putrajaya Malaysia
• Mengenal peran dan organisasi PPZ ( Pusat Pungutan Zakat ) Kualalumpur
• Mengenal Musium Qur’an , Musium dan Perjuangan Islam di Malaka
• Mengenal pengelolaan zakat pada Majelis Agama Islam Selangor
Mengenal perzakatan melalui paper country dari beberapa Negara yaitu Nigeria, Kerajaan Saudi Arabia, Kesultanan Oman, Kerajaan Brunai Darussalam, Republik Indonesia dan Malaysia

1. Learning point tentang Perzakatan Antar Bangsa
Dalam seminar zakat ini dapat kita ketahui berbagai hal tentang arti penting satu sisi keilmuan zakat yang dapat dikembangkan serta mempunyai peluang menjadi asset keilmuan perzakatan dan solusi bagi sosio ekonomi zakat. Hal ini sangat dimungkinkan untuk dikembangkan oleh oleh para ilmuwan, peneliti dan pemerhati perzakatan. Sedangkan dipihak lain praktek lapangan pengelolaan zakat oleh suatu institusi zakat baik oleh pemerintah maupun non pemerintah beberapa aspek yang menjadi pengalaman masing masing Negara antara lain : (a) ada yang collection dan distribution berbeda unit, (b) ada yang satu Lembaga di tiap negeri dapat melaksanakan keduanya dan (c) ada yang langsung ditangani Negara . Hal tersebut yang sangat menarik adalah karena ada fatwa dari ulama atau mufti di negeri yang bersangkutan . Demikian pula interpretasi terhadap asnaf distribusi terdapat beberapa perbedaan , namun masing-masing mempunyai keunikan . Pertukaran informasi dan pengalaman dalam mengelola perzakatan akan sangat berarti bila asset pengetahuan tersebut dari tahun ke tahun dapat dikembangkan dan didedikasikan untuk standarisasi zakat dunia , tentu akhirnya pula untuk kemaslahatan ummah. Hal yang masih perlu menjadi perhatian antara lain konsepsi had al kifayah, standarisasi kompetensi, system pungutan, interpretasi asnaf, transparansi manajemen koleksi dan distribusi serta perlunya riset perzakatan.


3. Rekomendasi seminar zakat Internasional
Dalam proses mengakhiri seminar , dua hari sebelum penutupan panitia mengharapkan masukan dari partisipan untuk membuat resolusi dari hasil pertemuan selama seminar, kemudian dibahas bahwa yang dikeluarkan bukan resolusi tetapi rekomendasi. Adapun rekomendasinya sebagai berikut
Platform kolaborasi zakat internasional

(1) Menciptakan Forum zakat Dunia sebagai forum zakat tingkat global bagi para praktisi zakat dan pemikir zakat baik dari pemerintahan maupun non-pemerintah guna penguatan zakat global .

(2) Kolaborasi diantara Negara-negara beserta organisasi pengelola zakatnya untuk melaksanakan riset, publikasi, pelatihan yang berkait erat bagi pengembangan dunia perzakatan

(3) Pertukaran dan saling berbagi pengalaman ,program, sumberdaya serta informasi antar institusi zakat antarbangsa

(4) Pengadaan suatu komite untuk mempromosikan standarisasi dalam praktek perzakatan seperti standar zakat internasional
Peningkatan pengelolaan zakat masing-masing negara

(5) Peningkatan training dalam pengelolaan zakat guna mencapai potensi maksimal dalam pungutan zakat maupun efektifitas distribusinya

(6) Sinergitas pengelolaan zakat antar institusi dan perwakilan guna memberikan impak dan fasilitasi pembayaran dan distribusi zakat

(7) Penciptaan benchmarking dengan praktisi manajemen terbaik

(8) Penciptaan praktisasi zakat manual guna memandu institusi zakat guna mencapai kinerja operasinya
Penghela syiar zakat

(9) Mempromosikan keyakinan public terhadap institusi zakat melalui akuntabiliti dan transparansi yang lebih besar dalam pungutan dan distribusi zakat

(10) Memberikan edukasi dan kreasi kepedulian terhadap publik dalam menghayati arti penting zakat dan kuajiban mecapai peningkatan keimanan seperti memberikan lebih dini perihal perzakatan kepada anak.

(11) Mengundang para pemimpin Negara muslim dan institusi zakat untuk lebih meningkatkan implementasi zakat diwilayah kepemimpinannya

(12) Mengidentifikasi kontemporer kehidupan kesuksesan institusi zakat serta penerima zakat sebagai suatu pemodelan dan promosi dan marketing perzakatan

(13) Meningkatkan entrepreneurship melalui implementasi zakat kinerja prima baik dalam pengelolaan pemungutan maupun distribusi serta pendayagunaan zakat
Demikian semua organisasi partisipan Program IZEDP mendeklarasikan rekomendasi ini dengan harapan Allah SWT menerima serta meridhai semua gagasan , upaya dan daya guna mencapai pelaksanaan perzakatan untuk mengambil peran lebih dalam penciptaan dan peningkatan sosio ekonomi ummah


4.Penutup
Dengan melihat uraian di atas serta pengalaman detail selama pelaksanaan seminar yang tidak dapat diditailkan dalam laporan umum ini maka dapat diambil simpulan yaitu:

a. Pelaksanaan IZEDP oleh ILIM JAKIM ini merupakan prestasi dari Malaysia dalam inaugurasinya , sebagai langkah awal untuk menggalang perzakatan internasional , dan hal ini membawa nilai lebih dalam percaturan perzakatan internasional

b. Melihat praktek lapangan baik yang dilaksanakan oleh Majelis Agama Islam diseluruh negeri Jiran ini yang secara serius mendefinisikan pengembangan zakat, wakaf maupun haji secara serius sebagai contoh mereka semua melaksanakan berbasis mutu ISO 9000-2000, serta terbitnya berbagai jurnal dari setiap institusi yang mereka bentuk serta laporan tahunan yang telah diaudit baik internal maupun audit public menunjukkan betapa serius pemerintah setempat dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan oleh Yang dipertuan Agong kepada mereka, dan akhirnya praktek tata kelola yang bagus itu secara tidak langsung meningkatkan citra serta kepercayaan masyarakat kepada institusi agama Islam termasuk institusi zakat di dalamnya.

c. Berbagai macam museum tentang perjuangan dan kemajuan Islam di beberapa negeri seperti di Komplek Masjid Jamik Putrajaya, Masjid Jamik Shah Alam, Masjid Al Azim dengan museum Qur’annya, Masjid tertua Melaka serta museum lainnya ditangani secara terencana, serius dan melalui bisnis proses yang tersistem. Sehingga pergantian pimpinan tidak mempengaruhi performansi system yang sudah berjalan. Hal ini sangat berguna bagai Negara , masyarakat maupun komunitas seluruh negeri bahkan menjadi obyek tourisme serta pariwisata yang menarik dan terkemas dengan baik. Dan akhirnya mempunyai daya jual yang tinggi.

d. Melihat berbagai ceramah para pimpinan di setiap obyek side visit yang dikunjungi , Nampak bahwa obsesi untuk menjadi klas dunia serta ghirah memajukan Islam amat besar. Hal ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi para partisipan betapa niat baik dan perundangan saja tidak cukup tapi pengendalian implementasi lapangan melalui hal yang tersistem dapat menjadikan suatu obsesi besar dapat mereka laksanakan setapak demi setapak.

e. Keterlibatan organisasi dan Institusi Islam dan peran dan keikutsertaan personel kampus ( para guru besar dan asisten guru besar ) berbagai universitas dalam memajukan dan memberdayakan konsepsi ajaran Islam dapat dijadikan contoh bahwa pembinaan dan keterlibatan para intelektual islam serta Ulama /Mufti , dapat menambah gairah dalam mengkaji dan meneliti serta memajukan Islam. Obsesi seperti IZEDP, adanya organisasi IZO, serta keikut sertaan melahirkan organisasi perzakatan Asia Tenggara menuju Forum Zakat sedunia , lebih menunjukkan sinergitas komponen penting dalam perkembangan keilmuan Islam serta menjadikan citra tersendiri bagi implementasi kemajuan Islam .


Bangi, Selangor Malaysia , 27-12-2008
Peserta IZED Program
Perwakilan FOZNAS Indonesia

Mochamad Surjani

untuk mendapatkan makalah yang dipresentasikan,

silahkan klik icon berikut

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Dlm penetapan 1 Dzulhijjah 1431 H, ditetapkan tg 8 November 2010, krn malam tg 7-11-2010 bulan tak terlihat dikarenakan apa. DIKARENAKAN KETINGGIAN HILAL DIBAWAH 2 DERAJAT. SEMENTARA DI SAUDI ARABIA HANYA DIBAWAH 0,46 DERAJAT DITETAPKAN MALAM TG 1 sesuai pernyataan : Cecep Nurruddin Hidayat dari Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama RI memaparkan ketinggian hilal pada 6 November 2010 malam tg 7-11-2010 dilihat dari Pelabuhan Ratu tidak lebih dari dua derajat. "Tinggi hilal di Indonesia lebih memungkinkan melihat hilal sementara di Arab Saudi hilal begitu tipis hanya 0,46 derajat tp sdh ditetapkan jatuh malam tg 1 Dzulhijjah 1431H . (dl liputan 6 tg 8-11-2010). Dan Jk krn mendung toh bisa dilihat malam tg 8 nya, apakah pada malam tersebut bulan telah menunjukkan tg 2 Dzulhijjah. Jika tak terlihat lagi kan dpt dilihat malam tg 9 apakah sdh tg 3 atau malam-2 lain yg tdk mendung, dan dapat dilihat sepanjang malam apakah bulan sudah menunjukkan tg brp Dzulhijjah. Kita jangan tergantung kepada melihat bulan malam tg 1 saja, hal ini dikarenakan tidak ada kewajiban shaum tg 1 nya. Akan tetapi untuk mencari keabsahan tg 9 dan 10 Dzulhijjah. Dan menurut pandangan mata telanjang saya pada malam tg 13-11-2010 bulan sudah menunjukkan malam tg 7 Dzulhijjah, berarti tg 15-11-2010 jatuhnya Shaum Arafah. Untuk apa kita bersikukuh dg melihat bulan malam tg 1. Lalu krn tak telihat lalu bulan sebelumnya dibulatkan 30 hari., Afala ta'lamun, afala tatafakkarun, afala ta'kilun.

Posting Komentar