Pelaksanaan World Zakat Forum 2009 bukan sekedar hajatan zakat biasa. Tapi Forum Zakat Dunia 2009 ini diharapkan mampu membahas isu-isu actual yang sedang berkembang saat ini. Itulah salah satu kesepakatan yang dicapai pada pertemuan Steering Committee Meeting, Jumat 13 Pebruari 2009 di Jl Kebonsirih Jakarta.
Dr.Didin Hadidhuddin selaku pemimpin sidang mengharapkan hal serupa. Begitu juga dengan peserta lainnya. Akhirnya forum ini sepakat WZF membahas tema tentang ‘Zakat sebagai Pilar Ekonomi untuk Mengatasi Dampak Krisis Global’. Tema ini sangat cocok dan masih actual. Sementara sub-sub tema lainnya diarahkan kepada tema-tema yang konkret dan spesifik. Seperti ‘peran zakat dalam mengembangkan dan memperkuat sektor riil’, Zakat sebagai instrumen kebijakan fiskal, Program pendayagunaan zakat dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan masih banyak lagi.
Begitu juga dalam hal pembicara. Mereka akan diambilkan dari peneliti dan orang yang ahli di bidangnya. Sehingga forum ini nanti akan menghasilkan keputusan yang penting dan bisa dijadikan rujukan bagi keadaan ekonomi saat ini.
Sementara itu, Ketua Umum FOZ yang hadir pada kesempatan tersebut mengusulkan struktur WZF berada dalam naungan IZO (International Zakat Organization) agar tidak tumpang tindih. “Sebaiknya kegiatan World Zakat Forum berada di bawah IZO sehingga tidak terlalu banyak wadah,” usul Hamy.
Sedangkan pelaksanaan WZF disepakati 26-28 Mei 2008 bertempat di Aula Graha Saba Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta Indonesia. naf
“World Zakat Forum tidak seperti seminar umum. Acara ini sebaiknya mengundang kalangan professional dan akademisi,” ujar Dr. Halim utusan dari IKaZ Malaysia. Dia mengusulkan misalnya membahas tentang zakat profesi.Ditambahkan oleh Dr. Rahimi bahwa WZF bisa menjadi forum pertemua rutin praktisi zakat tingkat dunia. Oleh karena itu tema yang dibahas tidak harus selesai dalam satu pertemuan. Jika pembahasan topiknya tidak selesai sebaiknya dilanjutkan pada pertemua tahun berikutnya. “WZF sebagai annual evet tahunan,” kata Dr. Rahimi yang juga utusan dari Malaysia.
Dr.Didin Hadidhuddin selaku pemimpin sidang mengharapkan hal serupa. Begitu juga dengan peserta lainnya. Akhirnya forum ini sepakat WZF membahas tema tentang ‘Zakat sebagai Pilar Ekonomi untuk Mengatasi Dampak Krisis Global’. Tema ini sangat cocok dan masih actual. Sementara sub-sub tema lainnya diarahkan kepada tema-tema yang konkret dan spesifik. Seperti ‘peran zakat dalam mengembangkan dan memperkuat sektor riil’, Zakat sebagai instrumen kebijakan fiskal, Program pendayagunaan zakat dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan masih banyak lagi.
Begitu juga dalam hal pembicara. Mereka akan diambilkan dari peneliti dan orang yang ahli di bidangnya. Sehingga forum ini nanti akan menghasilkan keputusan yang penting dan bisa dijadikan rujukan bagi keadaan ekonomi saat ini.
Sementara itu, Ketua Umum FOZ yang hadir pada kesempatan tersebut mengusulkan struktur WZF berada dalam naungan IZO (International Zakat Organization) agar tidak tumpang tindih. “Sebaiknya kegiatan World Zakat Forum berada di bawah IZO sehingga tidak terlalu banyak wadah,” usul Hamy.
Sedangkan pelaksanaan WZF disepakati 26-28 Mei 2008 bertempat di Aula Graha Saba Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta Indonesia. naf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar